Aku tak tau ini apa.
Apakah in yang disebut kecewa? Patah hati? Atau kegalauan?
Tuhan, dulu aku adalah
gadis yang penuh cinta dan kasih sayang.
Namun, kini yang
terlihat sebaliknya.
Apa aku terlampau
sering disakiti?
Apa aku terlampau sering rasakan kecewa?
Apa aku terlampau
sering bersikap tak peduli akan bahagia ku?
Tidak, aku berpikir
bahwa apa yang buatnya bahagia juga bahagia ku.
Apakah aku telah salah membuat
suggesti untuk itu?
Apakah aku salah?
Apakah aku salah?
Mungkin kini aku telalu
sakit hingga kini aku tak mampu lagi rasakan indah.
Tak mampu lagi lukiskan
indahnya rasa.
Atau memang benar aku
yang salah?
Aku terlampau
menyayangi hal yang belum seutuhnya ku miliki.
Ku pikir tak ada yang
salah dalam satu hal yang ku sebut cinta, tak ada yang salah bukan?
Tuhan, aku tak pernah
meminta ia untuk datang menyapaku.
Aku tak pernah meminta agar ia mendekap ku.
Namun, apa kini yang terjadi?
Aku bagai tenggelam
dalam lautan itu.
Aku tak mampu lagi bernapas, tak mampu lagi untuk berenang
kembali menepi.
Aku juga berpikir akan
suatu keajaiban cinta, aku yakin bila suatu saat nanti cinta itu akan kembali.
Bila itu dulu disebut
sebagai cinta sejati.
Tak ada yang memungkiri
bila suatu saat nanti cinta sejati itu akan bersemi kembali.
Tak mengapa kini sakit
itu kurasa.
Mungkin nanti penantian yang pahit ini akan buahkan emas ke
indahan.
RA